A decision has been made, a journey to make
Dramatis amat ya judulnya...ya atleast judul itu ngegambarin keadaan keluarga kami saat ini. Yup, saat ini bunda dan ayah sudah memutuskan buat membuka episode baru di kehidupan kami. Tanggal 14 April besok, kami akan pindah (lagi)ke Papua...hah Papua...hihi itu reaksi hampir semua orang dey kayaknya.
Iya...emang sejak november 2006, Ayah dah pindah kesana. Bunda dan Danish gak bisa ikut soalnya dik Hamiz (anggota baru kami) belom lahir dan memang rencana buat ikut masih 80 - 20, maksudnya 80% gak ikut. Masih berharap-harap assignmentnya Ayah bakal dibatalin atau apa. Tapi taunya sampai sekarang Ayah masih tetep disana dan tambah gak kuat pisah dari anak-anaknya. Kalau anak-anaknya diajak kan bundanya juga mesti ikut dong.
Ya sudah, akhirnya keputusan untuk pindah dibuat dengan firm. Dimantapkan kalau kami jadi pindah boyongan sama krucil-krucil. Sadly, mbak War gak bisa ikut sama kita jadi dia bakalan pulang kampung n kumpul lagi ma keluarganya. Kami akan pindah kesana dengan mengajak mbak Ntik.
Keputusan buat pindah ini memang berat. Pertama, ya pastinya bakal jadi jauh dari keluarga di Jakarta (no more cry for help deh pastinya). Kedua, udah jauh dari keluarga di Papua pula, kalo di Singapur masih mending lah. Biar jauh tapi bisa liat show2 yang bagus dan ada borders n kino (tetep). Meskipun berat, hopefully it's the best. Yang jelas anak-anak bisa deket ma Ayahnya dan si Ayah juga bisa kerja dengan tenang karena gak kangen mlulu sama krucil-krucilnya :-).
So...pada akhirnya Bunda mutusin buat resign dari kantor dan ikut pindah membawa anak-anak ke Papua supaya kami semua bisa kumpul bersama-sama lagi....a decision has been made, a journey to make. Sebuah episode baru dalam hidup kami yang semoga gak kalah indah dari chapter-chapter sebelumnya.
No comments:
Post a Comment